Sabtu, 04 September 2010

faktor-faktor penghambat dalam sosialisasi

Faktor-faktor penghambat dalam sosialisasi

1. Kemampuan berbahasa

Kemampuan berbahasa dalam sosiolisasi sangatlah penting, terutama kemampuan berbicara karena dengan mampu mengerti apa yang ingin disampaikan. Sehingga seseorang akan dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Salah satu contoh yang menyebabkan seseorang itu tidak mampu berbahasa dengan baik adalah orang yang cacat pada bibir sumbing. Orang yang cacat pada bibir sumbing akan sulit berbicara dengan orang lain, sehingga orang lain tidak mengerti apa yang ingin dia sampaikan.
Contoh lain adalah orang yang kurang fasih menguasai bahasa. Misalkan orang yang datang dari Negara belanda ke Indonesia. Maka orang itu sulit berkomunikasi dengan warga Indonesia karena bahasa yang digunakan sudah berbeda, sehingga orang Indonesia tidak akan mengerti apa yang di katakan oleh orang belanda itu, begitu juga dengan orang belanda tidak mengerti apa yang dikatakan oleh orangn Indonesia.

2. Cara bergaul

Orang yang pandai bergaul dan bisa menempatkan dirinya akan mudah menjalankan proses sosialisasi. Sebaliknya, orang yang sulit berkomunikasi, bersikap kaku, kurang beretika akan cenderung menghambat sosialisasi. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti : perbedaan golongan, status, pendidikan, serta sosial ekonomi.
Orang yang menganggap dirinya lebih tinggi sehingga orang tersebut tidak dapat bersosialisasi dengan baik. Contohnya: oranng miskin akan merasa malu bila bergaul dengan orang kaya. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan sosial antara orang miskin dan orang kaya, sehingga orang kaya sering merendahkan orang miskin.
Selain karena faktor di atas, ada juga orang yang sulit bergaul karena merasa kaku saat berhadapan dengan lawan bicaranya.
Berikut ini adalah tips bergaul yang baik dengan teman yang baru di kenal :
a. Mulailah pembicaraan dengan hal-hal yang umum.
b. Hati-hati dalam memberikan pujian atau kritik.
c. Gunakan bahasa tubuh.
d. Hindari perselisihan.
e. Jadilah pendengar yang baik.

3. Kehidupan masyarakat yang terisolir

Masyarakat yang terisolir biasanya hidup tersendiri dari masyarakat lainnya. Cenderung menutup diri dari masyarakat luar, sehingga mereka sulit untuk bersosialisasi. Mereka hanya bersosialisasi dengan masyarakat yang berada dalam satu perkampungan. Sehingga masyarakat itu tidak mengalami perkembangan yang berarti, baik dari segi pakaian, cara berpikir maupun tingkah laku. Suku badut merupakan contoh nyata kehidupan masyarakat yang terisolir di daerah jambi.



4. Kesulitan dalam melakukan komunikasi

Dalam berkomunikasi terkadang kita mengalami kesulitan. Beberapa faktor yang menyebabkan kesulitan komunikasi, yaitu :
a. Kurangnya informasi atau pengetahuan.
b. Tidak bisa menjelaskan mana yang paling penting diantara sejumlah hal yang dikomunikasikan.
c. Tidak menyimak.
d. Tidak memahami kebutuhan orang lain.
e. Kehilangan kesabaran, membiarkan komunikasi menjadi perdebatan.
f. Suasana hati yang buruk.
Demikianlah, jika satu atau lebih faktor diatas terjadi dalam komunikasi kita, maka bisa di pastikan komunikasi kita akan menjadi sulit. Akibatnya, kita akan malas untuk melakukan komunikasi selanjutnya.

5. Hambatan alam

Seseorang dengan mudah melakukan sosialisasi dengan masyarakat luar, apabila tidak ada hambatan alam yang terjadi. Hambatan alam ini berupa bencana alam. Contohnya pasca gempa, masyarakat padang sulit berkomunikasi dengan masyarakat Jakarta, sehingga masyarakat padang yang berada di Jakarta tidak dapat berkomunikasi dengan keluarganya di padang.

Tidak ada komentar: